Friday, March 9, 2007

Apocalypto & Papua

Saat Perang menjadi pilihan tak terhindarkan

Gw menyandingkan dua hal yang berbeda karena baru saja gw baca berita tentang perang suku di papua yang sudah memakan korban jiwa (lagi) yang mengingatkan gw dengan film arahan Mel Gibson yang spektakuler, Apocalypto. Semoga perang di papua segera berakhir.

Apocalypto merupakan bahasa Yunani yang jika diterjemahkan berarti new beginning atau awal baru. Berlatar belakang kehidupan Maya kuno, film ini dipenuhi dengan adegan sadis perkelahian, pembunuhan sadis (biadab) yang kadang bikin gw ga' tega buat ngliatnya. Cerita diawali dengan kehidupan bahagia (dan lucu) jaguar paw dan kelompoknya, namun kemudian terusik dengan adanya serombongan orang yang melintas batas untuk menghindari pengejaran. Jaguar dan ayahnya tidak menceritakan kejadian ini ke warganya, hal ini untuk menghindari ketakutan. Tapi selagi matahari baru bersinar, kampung mereka telah di kepung dan banyak warganya yang dibantai. Jaguar paw berhasil menyelamatkan istrinya yang sedang hamil dan anaknya yang amasih kecil dengan memasukkan mereka ke dalam sumur, sementara ayahnya sendiri terbunuh didepan matanya.

Jaguar paw dan warga lainnya di ikat dan dibawa dalam perjalanan panjang dan penuh siksaan ke kota Maya. Wanitanya dijual sedangkan kaum pria akan dipersempahkan kepada dewa matahari dengan cara diletakkan di altar, dadanya disobek, diambil jantungnya dan kepalanya kemudian dipenggal dan dibuang dari puncak altar ke alun-alun yang penuh sesak orang. Ketika jaguar paw akan dipersembahkan, tiba-tiba datang gerhana matahari yang mereka yakini bahwa dewa matahari telah kenyang sehingga tidak perlu persembahan lagi. Nasib paw dan temannya untuk sementara terhindar dari kematian, dan merekapun dibebaskan. Pembebasannya dilakukan di lapangan terbuka, mereka diminta lari melewati lapangan dan jika selamat sampai di ladang jagung maka mereka dibebaskan. Tentu saja tidak ada yang selamat, paw juga tidak luput dari tombak tapi seorang temannya yang sedang sekarat berhasil membantunya dan paw-pun berhasil lolos dengan membunuh anak pimpinan kelompok pemburu ini. Dan mulailah usaha keras paw untuk mempertahankan hidup demi menemui anak istrinya dimulai. Benar-benar menegangkan, apalagi hujan mulai turun dan air mulai mengisi sumur tempat istrinya yang hamil tua dan anaknya bersembunyi. Di akhir film, keputusan yang di ambil oleh jaguar paw untuk menentukan jalan hidupnya merupakan penegasan judul film ini.

Mel Gibson bukan hanya brilliant dalam menggarap detil make up, aksesoris, tato, tapi pemilihan penggunaan bahasa (Maya?) juga menambah film ini terasa lebih nyata.

No comments: